Sabtu, 30 November 2013

WIsata Air Terjun Madakaripura berada dalam kawasan wisata Gunung Bromo. Lokasinya tidak jauh dari lautan pasir Bromo, hanya sekitar 45 menit ke arah Probolinggo (ke Utara). Namanya adalah air terjun Madakaripura. Menurut penduduk setempat nama ini diambil dari cerita pada jaman dahulu, konon Patih Gajah Mada menghabiskan akhir hayatnya dengan bersemedi di air tejun ini. Cerita ini didukung dengan adanya arca Gajah Mada di tempat parkir area tersebut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj84CU3Wn_hrLVtkvORLN1Q93JNNe31gTCuiK_tS21iLW1D_1Wrm3TU3RbFai9lt4udwfIzE5A_RupkoQNevYjXTgPqOpodnHKaf4weCy0aen3hTOzBSNWhK5HIi62Vvm4bDimy80qcn-h6/s320/Untitled-6+copy+copy.jpg

Untuk mencapai tempat wisata ini tidak terlalu sulit. Sebaiknya kunjungan dilakukan bila kita akan ke Bromo dari arah Probolinggo dikarenakan searah dengan perjalanan atau saat berada di Bromo dan dilakukan pagi hari. Lokasi bisa dicapai dengan kendaraan pribadi atau mobil sewaan (dari Probolinggo menyewa Panther Rp 150.000,- pp + supir, 12/2003). Jika kita datang dari arah Probolinggo maka sesampai di  Desa Sukapura kita belok kanan., kita akan melewati jalan aspal dengan suguhan pemandangan pada bagaian kiri-kanan berupa gunung tinggi yang menyegarkan mata. Kurang lebih setelah sekitar 5 km melakukan perjalanan, kita akan bertemu dengan pintu masuk kawasan wisata air terjun Madakaripura yang ditandai dengan tempat parkir yang luas dan patung Gajah Mada. Disini, banyak penduduk lokal yang menawarkan diri menjadi 'guide' yang akan menemani sambil menceritakan sejarah objek wisata tersebut hingga kita balik lagi ke tempat parkir.

Selanjutnya kita harus berjalan kira-kira 15 menit,  melewati jalan setapak terbuat dari semen yang berbatu sehingga kalau basah tidak akan licin. Saat berjalan kaki ini kita juga disuguhi pemandangan indah dan menyejukkan, di samping kanan kita ada aliran sungai berbatu-batu, di kanan kiri kita diapit tebing tinggi dengan pepohonan lebat beserta iringan kicauan burung dan derikan kumbang. Terkadang di beberapa bagian jalan, terhalang oleh pohon rubuh atau ada bekas longsoran, meskipun demikian jalan ini relatif datar dan dapat dijalani dengan mudah, kalau kecapekan ada beberapa tempat di sepanjang jalan yang bisa digunakan untuk duduk-duduk beristirahat.


Saat tiba di lokasi air terjun kita akan bertemu dengan warung kecil, pos penjaga dan toilet (bisa ganti baju), disitu terdapat pula penyewaan payung bila kita tidak ingin terlalu basah kuyup. Air terjun ini berawal dari air yang mengalir dari tebing memanjang dan membentuk tirai, sehingga kita bisa berpayung ria berjalan di bawahnya. Di ujungnya, kita akan bertemu dengan sebuah ruangan berbentuk lingkaran berdiameter kira-kira 25 meter.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjII-5o9qT3RkwdXWTBXYVO1yaQa-qqXQEYFUBdYB4ErWQAipyLoj0Fy3WrktpsQK1crqWsH_hvkytK9UDjpMHDJIyRVNZKDqJbfZHQrJ_kM9cwr71Y9AZsAI-oCl0hRBkSi9qB_RWKuss/s1600/Raibow-After.gif
http://26.media.tumblr.com/tumblr_lkxt1bTKoN1qjwko4o1_500.jpg

Berdiri di dalam ruangan alam ini kita akan merasa seolah berada di dasar sebuah tabung, dimana terdapat air terjun dengan ketinggian sekitar 200 meter, dengan limpahan air yang jatuh dengan derasnya dari atas dan berubah menjadi selembut  kapas ke kolam berwarna kehijauan. Air yang jatuh di kolam ini menimbulkan bunyi yang berirama, terkadang bunyi yang ditimbulkannya lebih keras dikarenakan air yang jatuh lebih deras. Keunikan dan kesejukan air terjun ini membuat kita betah berlama-lama memandanginya.

Untuk anda  penggemar fotografi, lokasi ini bisa menjadi obyek yang tidak habis-habisnya, mulai dari pintu masuk kedatangan  hingga suasana air terjun yang seolah dalam tabung.

Beberapa orang di Probolinggo baik di hotel maupun di travel agent yang kami tanyai mengenai air terjun ini mengaku belum pernah berkunjung kesana. Hal ini mungkin disebabkan karena bentuk air terjun ini yang bila terjadi longsor atau banjir, maka kita yang berada di dasar tabung tersebut akan terperangkap. Sehingga berada di 'tabung' ini perasaan kita akan bercampur aduk antara kagum pada keindahan alam ini dan was-was. Melihat kondisi seperti ini jika diperkirakan akan terjadi longsor atau banjir, kawasan objek wisata Madakaripura ini akan ditutup untuk pengunjung.

Sesudah puas main air dan kedinginan, kita bisa menikmati minuman panas di warung dekat air terjun sebelum berjalan kaki lagi menuju tempat parkir. Secara umum tempat ini telah dikelola dengan cukup baik,  dapat dicapai lewat jalan aspal yang mulus, jalan setapak yang nyaman, fasilitas umum seperti kamar mandi, mesjid dan tempat parkir. Namun kurangnya informasi mengenai tempat ini dan jaminan keamanan yang belum ada mengakibatkan jarang orang tahu dan mau berkunjung ke kawasan wisata ini. Dengan promosi yang cukup, pengunjung Bromo akan dapat menambah daftar tujuan wisatanya.

Sumber = navigasi.net
Pantai Parai Tenggiri merupakan pantai paling indah dideretan pantai timur Pulau Bangka. Pada awalnya, masyarakat sungailiat menyebut pantai ini sebagai pantai Hakok, kmudian sebagai pantai Tenggiri.
http://farm4.static.flickr.com/3069/2893788945_1bcbe02395.jpg
Sejak dulu ketika masih disebut Hakok, pantai ini merupakan kawasan yang paling digemari untuk dikunjunggi oleh masyarakat setempat. Bebatuan yang banyak terdapat di pantai ini, bagaikan sebuah dekorasi alam yang sangat indah.
Pantai ini memiliki sebauh resort dengan hotel bintang 4 yakni parai beach resort. Merupakan satu-satunya kawasan tujuan wisata pantai bertarap internasional yang patut dibanggakan dipulau bangka. Hampir semua fasilitas tersedia, mulai dari akomodasi, restauran, bar and grill, café, kolam renang, bahkan sport and leisure.
http://ijolumut99.files.wordpress.com/2011/02/detik_img_9931.jpg

Di ujung kiri pantai, terdapat sebuah gugusan bebatuan yang di tata dengan apik dan di namakan Rock Island. Pada malam hari, pengunjung dapat bersantai sambil menikmati hidangan lezat dan minuman bar, sambil mendengarkan deburan ombak yang menerpa bebatuan tanpa henti. Akses menuju ke sana melalui sebuah jembatan dengan penerangan lampu di sepanjang tepi kanan dan kirinya. Pengunjung dapat berjalan kaki menuju ke Rock Island sambil menikmati pemandangan laut dan riakan ombak.

Sumber : Wisataindonesia.net
Situs Gunungpadang merupakan situs prasejarah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Jawa Barat. Tepatnya berada di perbatasan Dusun Gunungpadang dan Panggulan, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Luas kompleks "bangunan" kurang lebih 900 m², terletak pada ketinggian 885 m dpl, dan areal situs ini sekitar 3 ha, menjadikannya sebagai kompleks punden berundak terbesar di Asia Tenggara.
http://ahmadsamantho.files.wordpress.com/2012/02/sketsa-piramida-gunung-padang.jpg?w=500&h=293

Laporan pertama mengenai keberadaan situs ini dimuat pada Rapporten van de Oudheidkundige Dienst (ROD, "Buletin Dinas Kepurbakalaan") tahun 1914. Sejarawan Belanda, N. J. Krom juga telah menyinggungnya pada tahun 1949. Setelah sempat "terlupakan", pada tahun 1979 tiga penduduk setempat, Endi, Soma, dan Abidin, melaporkan kepada Edi, Penilik Kebudayaan Kecamatan Campaka, mengenai keberadaan tumpukan batu-batu persegi besar dengan berbagai ukuran yang tersusun dalam suatu tempat berundak yang mengarah ke Gunung Gede[1]. Selanjutnya, bersama-sama dengan Kepala Seksi Kebudayaan Departemen Pendidikan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, R. Adang Suwanda, ia mengadakan pengecekan. Tindak lanjutnya adalah kajian arkeologi, sejarah, dan geologi yang dilakukan Puslit Arkenas pada tahun 1979 terhadap situs ini.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjByW4scuIfAU-2UexqKyrnMxxkPqVBFQUk8h1pG7-oaW24BZRU2p4LOazQAbtaO_PVO-IcCPJ_YvEy3fwIIhHqCA0gsV3hRVOjRHO-AOCsQRzeJQEJ4ggOOecGhucKx2bF3krqpLeMI08/s400/Gunung+Padang+Cianjur+Map+5.jpg
Lokasi situs berbukit-bukit curam dan sulit dijangkau. Kompleksnya memanjang, menutupi permukaan sebuah bukit yang dibatasi oleh jejeran batu andesit besar berbentuk persegi. Situs itu dikelilingi oleh lembah-lembah yang sangat dalam[1]. Tempat ini sebelumnya memang telah dikeramatkan oleh warga setempat.[2] Penduduk menganggapnya sebagai tempat Prabu Siliwangi, raja Sunda, berusaha membangun istana dalam semalam.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeA-9vqGWy2ITYotaCI1_uZaQdYyQRckEoMETFRRT_VclbWPXLpbi7hDoQ0i7tWO-MoMbH6ZyGCrVD5Po6pFmr43ZrNL32MSxZDCqwsrZJhdT1ccONv0pVGxbhkd1bMnm7b7P0abXbsM4/s400/Gunung+Padang+Cianjur+Map+8.jpg

Fungsi situs Gunungpadang diperkirakan adalah tempat pemujaan bagi masyarakat yang bermukim di sana pada sekitar 2000 tahun S.M.[2] Hasil penelitian Rolan Mauludy dan Hokky Situngkir menunjukkan kemungkinan adanya pelibatan musik dari beberapa batu megalit yang ada[3]. Selain Gunungpadang, terdapat beberapa tapak lain di Cianjur yang merupakan peninggalan periode megalitikum.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7s2ITrHuMIgjD4vidQcyBEfdlRXmjExOnuuZRA-3lZIjxExj664K_A8k2a4yeyvpEEYnxd149oyzuwT91JBiZecKJ6lJmi8lXjEhgy0KOVTUZAlawIvCvN_c7L7AWllVxqUGpBmnddeY/s400/Gunung+Padang+Cianjur+Map+10.jpg
Naskah Bujangga Manik dari abad ke-16 menyebutkan suatu tempat "kabuyutan" (tempat leluhur yang dihormati oleh orang Sunda) di hulu Ci Sokan, sungai yang diketahui berhulu di sekitar tempat ini[4]. Menurut legenda, Situs Gunungpadang merupakan tempat pertemuan berkala (kemungkinan tahunan) semua ketua adat dari masyarakat Sunda Kuna. Saat ini situs ini juga masih dipakai oleh kelompok penganut agama asli Sunda untuk melakukan pemujaan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhInDu6kno_zbi0W_pZlwP-dq2dKNoBkoZX0SmB_63eyoDgnE1E5pb7SNllmxBE6NifEYJxlxmoh6qmNUaUOQytsvaYdnRH2LUkYHJ88RpMVml0PA59aIALWk4xxuDz2EE9uqEJ8LoPXTY/s1600/Hamparan+balok+batu+Situs+Gunung+Padang.+Foto+Adji.JPG


Sumber : http://id.wikipedia.org
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki tipe ekosistem sub-montana, montana dan sub-alphin dengan pohon-pohon yang besar dan berusia ratusan tahun.
http://farm4.static.flickr.com/3655/3609609957_af85226626.jpg?v=0
Beberapa jenis tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru antara lain jamuju (Dacrycarpus imbricatus), cemara gunung (Casuarina sp.), eidelweis (Anaphalis javanica), berbagai jenis anggrek dan jenis rumput langka (Styphelia pungieus).

Terdapat sekitar 137 jenis burung, 22 jenis mamalia dan 4 jenis reptilia di taman nasional ini

Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional ini antara lain luwak (Pardofelis marmorata), rusa (Cervus timorensis ), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), kijang (Muntiacus muntjak ), ayam hutan merah (Gallus gallus), macan tutul (Panthera pardus ), ajag (Cuon alpinus ); dan berbagai jenis burung seperti alap-alap burung (Accipiter virgatus ), rangkong (Buceros rhinoceros silvestris), elang ular bido (Spilornis cheela bido), srigunting hitam (Dicrurus macrocercus), elang bondol (Haliastur indus), dan belibis yang hidup di Ranu Pani, Ranu Regulo, dan Ranu Kumbolo.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0PByQx70BneKY01JVb-Z_t-jb35-FSnmloIMbNRJYeq3RaXiuoPbEjDaC4U8N2L7_uUC_SN-gcYifuvEpyN6gNiwr_skgloj7IN-5S1at9b459ziQay6P4wZUGsyB1m1lqRLR6-WscRxH/s1600/gunung-bromo.jpg
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa laut pasir seluas 5.250 hektar, yang berada pada ketinggian ± 2.100 meter dari permukaan laut.

Di laut pasir ditemukan tujuh buah pusat letusan dalam dua jalur yang silang-menyilang yaitu dari timur-barat dan timur laut-barat daya. Dari timur laut-barat daya inilah muncul Gunung Bromo yang termasuk gunung api aktif yang sewaktu-waktu dapat mengeluarkan asap letusan dan mengancam kehidupan manusia di sekitarnya (± 3.500 jiwa).

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.

Suku Tengger yang berada di sekitar taman nasional merupakan suku asli yang beragama Hindu. Menurut legenda, asal-usul suku tersebut dari Kerajaan Majapahit yang mengasingkan diri. Uniknya, melihat penduduk di sekitar (Su-ku Tengger) tampak tidak ada rasa ketakutan walaupun menge-tahui Gunung Bromo itu berbaha-ya, termasuk juga wisatawan yang banyak mengunjungi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada saat Upacara Kasodo.

Upacara Kasodo diselenggarakan setiap tahun (Desember/Januari) pada bulan purnama. Melalui upacara tersebut, masyarakat Suku Tengger memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo, sementara masyarakat Tengger lainnya harus menuruni tebing kawah dan meraih untuk menangkap sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.
http://hananan.files.wordpress.com/2011/10/kuil-hindu.jpg
http://appleyardz.files.wordpress.com/2010/12/pura-bromo.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibszJklazLh1y7lGe-7jY8CMhPj2Rhr7TyJCBAqBx2oVc4Vs5OsMgao0cYibfNdAkTi3j0Uz90ydrZiLi3Rbsfb1XuMlt8HrYnmlQYS1aPED7AGDL3IWQflCKVcVhq3Z5E3EgF8HkmgHRe/s640/budayatengger.JPG

Perebutan sesaji tersebut merupakan atraksi yang sangat menarik dan menantang sekaligus mengerikan. Sebab tidak jarang diantara mereka jatuh ke dalam kawah.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Cemorolawang. Salah satu pintu masuk menuju taman nasional yang banyak dikunjungi untuk melihat dari kejauhan hamparan laut pasir dan kawah Bromo, dan berkemah.
Laut Pasir Tengger dan Gunung Bromo. Berkuda dan mendaki gunung Bromo melalui tangga dan melihat matahari terbit.

Pananjakan. Melihat panorama alam gunung Bromo, gunung Batok dan gunung Semeru.
Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo dan Puncak Gunung Semeru. Danau-danau yang sangat dingin dan selalu berkabut (± 2.200 m. dpl) sering digunakan sebagai tempat transit pendaki Gunung Semeru (3.676 m. dpl).

Ranu Darungan. Berkemah, pengamatan satwa/ tumbuhan dan panorama alam yang menawan.

Musim kunjungan terbaik: bulan Juni s/d Oktober dan bulan Desember s/d Januari.
Cara pencapaian lokasi: Pasuruan-Warung Dowo-Tosari-Wonokitri-Gunung Bromo menggunakan mobil denganjarak 71 km, Malang-Tumpang-Gubuk Klakah-Jemplang-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 53 km, dan Jemplang-Ranu Pani-Ranu Kumbolo, 16 km. Atau dari Malang-Purwodadi-Nongkojajar-Tosari-Wonokitri-Penanjakan sekitar 83 km. Dari Malang ke Ranu Pani menggunakan mobil sekitar 70 menit, yang dilanjutkan berjalan kaki ke Puncak Semeru sekitar 13 jam.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEieZCswf5wxl7uUs65WuxKeZTS3OqiL7eNA5MqnOAhSiUQMPzKKDQwCkhSvFqPDMWGsMc-wuDd6n9U7YVqzqRmF60NbxbmFES_eRf-OIndNCfR9h961w138GFHqB3QqG9AQ_oeda_XT3aR3/s1600/34626_1382213441421_1414514465_31110056_7808599_n.jpg
http://farm4.staticflickr.com/3278/2995572376_2973655931_z.jpg

Sumber : http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_bromo.htm
Museum Batik Danar Hadi terletak di kota solo, Jawa Tengah. Di museum ini pengunjung bisa belajar membatik sambil melihat proses pembuatan batik tulis dan cap. Mulai dari awal pembuatan desain gambar skesta batik sampai pencelupan dan penjemuran batik.
Museum Batik Danar Hadi
Museum Batik Danar Hadi
Museum Batik Danar Hedi didirikan oleh H. Santosa Doellah yang juga merupakan pemilik perusahaan batik Danar Hadi bersama sang isteri, Ibu Santosa Doellah. Pada awalnya beliau prihatin pada pelestarian dan pengembangan seni kerajinan batik di Indonesia dan dunia. Hal ini yang menjadi motifasi beliau untuk menyumbangkan sesuatu yang bernilai terhadap seni tradisional yang terkenal sebagai ungkapan kehidupan serta filosofi budaya Jawa. AKhirnya museum pun didirikan dan diresmikan oleh Megawati Sukarno Putri pada 20 Oktober 2000 dengan nama “Galeri Batik Kuno Danar Hadi” yang saat ini berubah nama menjadi “Museum Batik Danar Hadi”.


Museum Batik Danar Hadi memiliki koleksi kain batik lebih dari 10.000 potong yang berhasil dikumpulkan dalam kurun 30 tahun lebih, 1.500 potong di antaranya diperoleh dari koleksi pribadi seorang kurator Museum Troupen, Belanda. Batik-batik itu berangka tahun pembuatan antara 1840-1910. Dengan jumlah yang demikian besar menjadikan museum ini menjadi museum batik terlengkap dibunia.

Koleksi batik ditertata dengan rapi sesuai jenisnya. Ada Batik Belanda, Batik Cina, Batik Jawa, Hakokai, Batik pengaruh India, Batik Karaton, Batik pengaruh Karaton, Batik Saudagaran, Batik Petani, Batik Indonesia dan Batik Danar Hadi. Setiap tujuh sampai sembilan bulan sekali, koleksi-koleksi pajangan ini diganti.
Beberapa Koleksi Batik Museum Danar Hadi
Beberapa Koleksi Batik Indonesia di Museum Danar Hadi


Ada beberapa koleksi batik di museum ini yang tergolong batik kuno dan berharga yang ternyata dibuat khusus bagi kaum waja dan bangsawan. Batik dengan motif-motif khusus tersebut rupanya dilarang dikenakan orang awam. Akibatnya, batik motif Parang Barong, Udan Liris, Semen Ageng, Semen Gurda dianggap sakral. Menurut informasi sebagian batik-batik ini diperoleh langsung dari empat istana di Solo dan Yogyakarta yakni Keraton Kasunanan Surakarta, Keraton Kasultanan Yogyakarta, Pura Mangkunegaran serta Pura Pakualaman.

Belajar Membuat Batik Sendiri

Di tempat ini, Anda juga dapat belajar dan belanja kain batik. Untuk mempelajari pembuatan batik, museum ini memiliki paket workshop pembuatan batik tulis satu warna selama lima hari.

Ada pula pajangan alat-alat kimia bahan pembuatan batik antara lain lilin dan alat-alat proses pembuatan batik seperti canting, kain mori, serta alat cap batik. Perjalanan proses kain mori putih asli mulai digambar sketsa sampai menjadi batik tulis, juga ada.

Setelah puas melihat museum, pengunjung bisa melihat proses pembuatan batik tulis dan cap. Pengunjung bisa mendekati karyawan yang jumlahnya ratusan saat tengah bekerja membatik tulis atau membatik cap untuk diajak bercakap-cakap mengenai proses pembuatan batik.
Proses Pembuatan batik Cap
Proses Pembuatan Batik Cap

Ruangannya terbuka untuk dikunjungi sampai ke dalam pabriknya. Mereka dengan ramah memberi penjelasan proses pembuatan batik. Setelah batik selesai ditulis dan dicap, batik kemudian mendapat proses pewarnaan, lalu dicelup dan dijemur sampai kering.

Inilah saat yang ditunggu-tunggu yaitu belajar membatik. Museum sudah menyediakan kain mori putih yang diberi sketsa gambar bunga-bunga. Bahan cairan malam sudah dipanaskan dan canting telah disiapkan.

Mulailah pemandu mengajari cara membatik. Canting dicelup di malam kemudian canting ditiup barulah dimainkan mengikuti motif batik di kain mori yang sudah disiapkan. Ternyata membatik memerlukan ketelatenan dan ketekunan tersendiri.

Sumber : wisata indonesia.net
Pasar seni di Bali memang memiliki ciri khas tersendiri.  Setiap daerah  di Indonesia mempunyai pasar tradisional dengan keunikan dagangan masing-masing. Sementara di Bali, selain pasar tradisional yang menjual kebutuhan sehari-hari, dikenal pula istilah pasar seni.
http://bali.panduanwisata.com/files/2012/02/pasar-tradisional-ubud2.jpg

Pasar seni menjadi semacam tempat belanja oleh-oleh bagi para wisatawan, baik asing maupun nusantara. Ciri khas yang paling kentara dari pasar seni adalah saat memasuki pasar adalah warna-warni mencolok dari berbagai produk yang dijual.

Ada banyak pasar seni di Bali. Rata-rata menjual barang yang mirip. Harga pun tak jauh berbeda. Pengunjung dapat membeli aneka produk garmen seperti baju bambu, celana pantai, kain pantai, sampai kaus dengan corak khas Bali.

Atau, aneka kudapan khas Bali seperti kacang asin Bali ataupun brem Bali, bisa Anda temukan di pasar seni. Pilihan lain adalah aneka lukisan dan patung. Bisa juga membeli prroduk perawatan tubuh seperti lulur Bali atau aromaterapi.

Sayangnya, sejak toko oleh-oleh semakin menjamur, pasar-pasar seni ini seakan mulai kehilangan pamor. Kehadirannya mulai meredup. Kalah bersaing dengan toko oleh-oleh dengan ruangan ber-AC dan harga tetap, tanpa perlu repot menawar.

“Di Gianyar selatan, ada Pasar Sukawati yang menjadi pusat perdagangan seni. Memang saat ini bersaing ketat dengan toko oleh-oleh yang gencar dibangun di Badung. Tak hanya Pasar Sukawati yang merasakan ini, tapi juga pasar seni lainnya seperti Pasar Kuta dan Kumbasari,” ungkap Bupati Gianyar Bupati Gianyar Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati beberapa waktu yang lalu.

Seperti di Pasar Sukawati, ungkap Tjokarda, selain persaingan dengan toko oleh-oleh, pasar tersebut juga menghadapi kendala keterbatasan parkir. Pihaknya sendiri berencana untu merelokasi Pasar Seni Sukowati.
Ia pun berharap agar wisatawan, terutama turis lokal, untuk mempertimbangkan berbelanja di pasar seni, agar eksistensi pasar seni tetap lestari. Sementara itu, beberapa turis menuturkan bahwa terkadang penjual di pasar seni menawarkan dagangan secara memaksa.

“Harga yang ditawarkan juga sering tinggi sekali. Jadi kita mau nawar juga sudah malas. Padahal kita sudah sering ke Bali dan sudah tahulah harganya itu berapa,” kata Ade asal Jakarta.

Sejatinya, berbelanja di pasar seni dan di toko oleh-oleh memang tak bisa dibandingkan. Di pasar seni ada sensasi tersendiri saat harus berinteraksi dengan pedagang, termasuk saat menawar dan memilih barang. Suasana pasar memang menghadirkan aura yang berbeda.

Jika Anda ingin mendapatkan pengalaman yang lebih saat berbelanja oleh-oleh atau sekedar melihat aktivitas para pedagang, pasar seni memang tepat menjadi tujuan wisata Anda. Ada banyak pasar di Bali yang menjual oleh-oleh, namun berikut 6 pasar seni yang populer bagi turis mancanegara.

Pasar Seni Kuta. Turis-turis asing sering membeli kaus-kaus Bali dengan bahan rayon atau katun tipis di pasar ini. Bukan untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh, melainkan untuk dipakai selama pelesir di Bali. Produk paling dicari adalah kaus berlogo bir lokal yang digemari turis-turis Australia.

Lokasinya strategis dekat pusat keramaian pariwisata Bali, sehingga banyak turis asing yang tertarik membeli karena iseng lewat saja. Banyak kerajinan seni seperti patung ukiran dan lukisan yang dijual di pasar ini. Gambar dan motif pun beragam, tak selalu mencirikan budaya Bali.

Pasar ini buka dari sekitar jam 8 atau 9 pagi dan tutup agak malam sekitar jam 7. Letaknya dekat dengan Pantai Kuta dan Jalan Kartika Plaza.

Pasar Badung. Segala macam kebutuhan dan benda seni ada di pasar ini. Mulai dari aneka kebutuhan sehari-hari sampai perlengkapan upacara adat Bali. Pasar ini bisa menjadi pilihan destinasi untuk skedar mampir mengenal kuliner dan bahan-bahan khas masakan Bali

Mulai dari membeli kopi Bali ataupun bokor Bali, wadah untuk menaruh sajen yang terbuat dari aluminum. Anda bisa membelinya untuk ide-ide menghias rumah Anda. Selain itu, Anda bisa membeli kaus bambu, celana pantai, dan produk-produk garmen khas Bali lainnya.

Sebaiknya beli kaus dan celana dalam jumlah banyak, seperti 1 lusin atau 1 kodi, untuk mendapatkan harga grosir. Jika merasa terlalu banyak, 1 lusin kaus bisa untuk oleh-oleh teman dan kerabat Anda saat Anda pulang nanti.

Pasar yang satu ini memang berada di lokasi sibuk perdagangan. Letaknya di Jalan Gajah Made, Denpasar. Di dekat Pasar Badung, terdapat Jalan Sulawesi yang terkenal sebagai tempat membeli kain kebaya dan pakaian tradisional Bali.

Pasar Badung mungkin tempat yang paling dikenang ketika sudah meninggalkan Bali. Pasar itu sungguh mengasyikkan karena menjual semua kebutuhan sehari-hari mulai dari ikan teri sampai perlengkapan upacara adat Bali yang "berat-berat", yaitu tedung dan songket yang harganya di atas Rp 500.000.

Pasar Kumbasari. Pasar yang satu ini letaknya dekat dengan Pasar Badung. Pasar Kumbasari terkenal sebagai pasar grosiran. Barang-barang kerajinan yang biasa dijual sebagai suvenir di kios-kios di Kuta dan sekitarnya, banyak yang mengambil barangnya di Pasar Kumbasari

Anda bisa membeli pakaian dan aksesoris mote khas Bali. Tak hanya barang-barang kecil, namun ada pula patung dan ukiran. Lalu, ada pula berbagai mebel dan pernak-pernik untuk mengisi rumah. Aneka anyaman bambu seperti besek sampai ingke bisa Anda dapatkan di pasar ini.

Jika Anda berminat membeli dalam jumlah banyak, di sinilah lokasi yang tepat. Namun, membeli dalam jumlah kecil pun tak masalah. Pasar Kumbasari berada di Jalan Sulawesi, Denpasar, dan masih dalam satu kawasan dengan Pasar Badung.

Pasar Sukawati. Pasar yang satu ini memang sangat terkenal bagi kalangan wisatawan domestik. Anda bisa berbelanja kain pantai, celana dan pakaian dengan motif-motif Bali, tas anyaman khas Bali, sampai sandal-sandal mote yang cantik.

Lukisan-lukisan Bali termasuk yang diburu di pasar ini. Karena pasar ini dekat dengan desa-desa pusat pembuatan kerajinan Bali, maka Anda akan menemukan banyak model patung dan ukiran Bali. Pasar Sukawati terletak di perbatasan antara Denpasar dan Gianyar. Seakan menjadi “pintu” pertama untuk masuk ke Gianyar.

Sebaiknya datang di pagi hari, saat belum banyak orang yang datang untuk berbelanja. Proses menawar pun lebih mudah dilakukan di pagi hari, saat pedagang baru memulai aktivitas. Sebab, “pamali” jika menolak pembeli di awal berdagang.

Pasar Guwang. Pasar ini kalah populer dengan Pasar Sukawati. Padahal secara jarak, kedua pasar ini sangat berdekatan. Pasar Guwang terletak di Desa Guwang, Gianyar. Dari Pasar Sukawati jaraknya hanya sekitar 500 meter.

Pasar ini terkesan lebih rapi daripada Pasar Sukawati. Namun, salah satu hal yang mencolok adalah tempat parkirnya yang luas. Pasar Guwang tergolong baru dan memang dibangun untuk mendukung Pasar Sukawati.

Bus-bus wisata mudah masuk ke pasar ini karena lahan parkir yang tersedia memang memungkinkan untuk bis. Barang yang dijual pun sama dengan Pasar Sukawati. Anda tetap harus menawar sebelum membeli.

Pasar Ubud. Masih menjual produk-produk yang serupa dengan pasar-pasar seni lainnya. Anda dapat membeli tas anyaman, baju-baju bertuliskan Bali, pakaian tradisional Bali, sampai patung dan lukisan.

Coba juga aneka jajanan pasar yang dijual di pasar ini. Sebaiknya datang di pagi hari. Sebab, siang hari biasanya dipadati oleh rombongan turis. Ingatlah untuk menawar harga sebelum Anda membeli. Serta, jelajahi terlebih dahulu pasar sebelum Anda membeli.

Pasar ini tergolong luas, sehingga Anda perlu masuk ke dalam untuk mendapatkan harga dan barang terbaik. Juga cobalah naik ke lantai-lantai atas. Kebanyakan turis hanya melihat-lihat dan membeli barang di bagian depan pasar. Pasar ini juga pernah menjadi lokasi shooting film Hollywood “Eat, Pray, Love” yang dibintangi Julia Roberts.

Lokasi pasar ini sangat strategis, persis di depan Puri Agung Saren Ubud. Tepatnya di persimpangan Jalan Monkey Forest. Pasar ini berada di pusat Ubud. Oleh karena itu, turis-turis yang menginap dan berjalan-jalan di sekitar pasar pun menyempatkan diri mampir di pasar ini.


Sumber : Kompas.com

Candi Sukuh merupakan candi Hindu yang berlokasi di Dukuh Berjo, Desa Sukuh Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar, Solo Jawa Tengah. Candi ini dikategorikan sebagai candi Hindu karena ditemukannya obyek pujaan lingga dan yoni. Candi ini digolongkan kontroversial karena bentuknya yang kurang lazim dan karena banyaknya obyek-obyek lingga dan yoni yang melambangkan seksualitas. Hal lain yang unik adalah bentuk candi tampak seperti piramida Maya dari Amerika Tengah. Candi Sukuh telah diusulkan ke UNESCO untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia sejak tahun 1995.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg-gDgwfCaPTDai8LHjUf3HeqMrhhL8H_sl-h7RZgfYQsII4jzJ2C2WleBAEorwDuRvS2TkVcHKbsgMzZA08cm1MRe-c_D2ls2a8w457h9q3JXmw_kllCrEtCx2wZZ_Ougukq7rMZbTIvLe/s640/Candi+Sukuh.jpg
Gambar Candi Sukuh (giant41.blogspot.com)

Sejarah singkat penemuan

Struktur bangunan candi

Situs candi Sukuh dilaporkan pertama kali pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta. Johnson kala itu ditugasi oleh Thomas Stanford Raffles untuk mengumpulkan data-data guna menulis bukunya The History of Java. Setelah masa pemerintahan Britania Raya berlalu, pada tahun 1842, Van der Vlis, arkeolog Belanda, melakukan penelitian. Pemugaran pertama dimulai pada tahun 1928. (Wikipedia)

Tahapan Lantai Candi

Kesan yang didapatkan dari candi ini sungguh berbeda dengan yang didapatkan dari candi-candi besar di Jawa Tengah lainnya yaitu Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Bentuk bangunan candi Sukuh cenderung mirip dengan peninggalan budaya Maya di Meksiko atau peninggalan budaya Inca di Peru. Struktur ini juga mengingatkan para pengunjung akan bentuk-bentuk piramida di Mesir.

Kesan kesederhanaan ini menarik perhatian arkeolog termashyur Belanda, W.F. Stutterheim, pada tahun 1930. Ia mencoba menjelaskannya dengan memberikan tiga argumen. Pertama, kemungkinan pemahat Candi Sukuh bukan seorang tukang batu melainkan tukang kayu dari desa dan bukan dari kalangan keraton. Kedua candi dibuat dengan agak tergesa-gesa sehingga kurang rapi. Ketiga, keadaan politik kala itu dengan menjelang keruntuhannya Majapahit, sehingga tidak memungkinkan untuk membuat candi yang besar dan megah.

Para pengunjung yang memasuki pintu utama lalu memasuki gapura terbesar akan melihat bentuk arsitektur khas bahwa ini tidak disusun tegak lurus namun agak miring, berbentuk trapesium dengan atap di atasnya.

Batu-batuan di candi ini berwarna agak kemerahan, sebab batu-batu yang dipakai adalah jenis andesit.

Tahapan Lantai Candi

Pada teras pertama terdapat gapura utama. Pada gapura ini ada sebuah sangkala dalam bahasa Jawa yang berbunyi gapura buta abara wong. Artinya dalam bahasa Indonesia adalah “Gapura sang raksasa memangsa manusia”. Kata-kata ini memiliki makna 9, 5, 3, dan 1. Jika dibalik maka didapatkan tahun 1359 Saka atau tahun 1437 Masehi.
Prasasti sukuh (wikipedia)

Gapura pada teras kedua sudah rusak. Di kanan dan kiri gapura yang biasanya terdapat patung penjaga pintu atau dwarapala, didapati pula, namun dalam keadaan rusak dan sudah tidak jelas bentuknya lagi. Gapura sudah tidak beratap dan pada teras ini tidak dijumpai banyak patung-patung. Namun pada gapura ini terdapat sebuah candrasangkala pula dalam bahasa Jawa yang berbunyi gajah wiku anahut buntut. Artinya dalam bahasa Indonesia adalah “Gajah pendeta menggigit ekor”. Kata-kata ini memiliki makna 8, 7, 3, dan 1. Jika dibalik maka didapatkan tahun 1378 Saka atau tahun 1456 Masehi. Jadi jika bilangan ini benar, maka ada selisih hampir duapuluh tahun dengan gapura di teras pertama!
Pada teras ketiga terdapat pelataran besar dengan candi induk dan beberapa relief di sebelah kiri serta patung-patung di sebelah kanan. Jika para pengunjung ingin mendatangi candi induk yang suci ini, maka batuan berundak yang relatif lebih tinggi daripada batu berundak sebelumnya harus dilalui. Selain itu lorongnya juga sempit. Konon arsitektur ini sengaja dibuat demikian. Sebab candi induk yang mirip dengan bentuk vagina ini, menurut beberapa pakar memang dibuat untuk mengetes keperawanan para gadis. Menurut cerita, jika seorang gadis yang masih perawan mendakinya, maka selaput daranya akan robek dan berdarah. Namun apabila ia tidak perawan lagi, maka ketika melangkahi batu undak ini, kain yang dipakainya akan robek dan terlepas.

Tepat di atas candi utama di bagian tengah terdapat sebuah bujur sangkar yang kelihatannya merupakan tempat menaruh sesajian. Di sini terdapat bekas-bekas kemenyan, dupa dan hio yang dibakar, sehingga terlihat masing sering dipergunakan untuk bersembahyang.
Kemudian pada bagian kiri candi induk terdapat serangkaian relief-relief yang merupakan mitologi utama Candi Sukuh dan telah diidentifikasi sebagai relief cerita Kidung Sudamala. Urutan reliefnya adalah sebagai berikut.

Relif Candi

Relif pertaman Di bagian kiri dilukiskan sang Sahadewa atau Sadewa, saudara kembar Nakula dan merupakan yang termuda dari para Pandawa Lima. Kedua-duanya adalah putra Prabu Pandu dari Dewi Madrim, istrinya yang kedua. Madrim meninggal dunia ketika Nakula dan Sadewa masih kecil dan keduanya diasuh oleh Dewi Kunti, istri utama Pandu. Dewi Kunti lalu mengasuh mereka bersama ketiga anaknya dari Pandu: Yudhistira, Bima dan Arjuna. Relief ini menggambarkan Sadewa yang sedang berjongkok dan diikuti oleh seorang punakawan atau pengiring. Berhadapan dengan Sadewa terlihatlah seorang tokoh wanita yaitu Dewi Durga yang juga disertai seorang punakawan.


Pada relief kedua ini dipahat gambar Dewi Durga yang telah berubah menjadi seorang raksasi (raksasa wanita) yang berwajah mengerikan. Dua orang raksasa mengerikan; Kalantaka dan Kalañjaya menyertai Batari Durga yang sedang murka dan mengancam akan membunuh Sadewa. Kalantaka dan Kalañjaya adalah jelmaan bidadara yang dikutuk karena tidak menghormati Dewa sehingga harus terlahir sebagai raksasa berwajah buruk. Sadewa terikat pada sebuah pohon dan diancam dibunuh dengan pedang karena tidak mau membebaskan Durga. Di belakangnya terlihat antara lain ada Semar. Terlihat wujud hantu yang melayang-layang dan di atas pohon sebelah kanan ada dua ekor burung hantu. Lukisan mengerikan ini kelihatannya ini merupakan lukisan di hutan Setra Gandamayu (Gandamayit) tempat pembuangan para dewa yang diusir dari sorga karena pelanggaran.

Relief kedua Candi Sukuh (wikipedia)

Relief ketiga Pada bagian ini digambarkan bagaimana Sadewa bersama punakawannya, Semar berhadapan dengan pertapa buta bernama Tambrapetra dan putrinya Ni Padapa di pertapaan Prangalas. Sadewa akan menyembuhkannya dari kebutaannya.

Relief ketiga Candi Sukuh (wikipedia)

Relief keempat Terdapat Adegan di sebuah taman indah di mana sang Sadewa sedang bercengkerama dengan Tambrapetra dan putrinya Ni Padapa serta seorang punakawan di pertapaan Prangalas. Tambrapetra berterima kasih dan memberikan putrinya kepada Sadewa untuk dinikahinya.

Relief keempat Candi Sukuh (wikipedia)

Pada Relief kelima terdapat Lukisan yang merupakan adegan adu kekuatan antara Bima dan kedua raksasa Kalantaka dan Kalañjaya. Bima dengan kekuatannya yang luar biasa sedang mengangkat kedua raksasa tersebut untuk dibunuh dengan kuku pañcanakanya.

Beberapa bangunan dan patung lainnya

Pada bagian kanan terdapat dua buah patung Garuda yang merupakan bagian dari cerita pencarian tirta amerta (air kehidupan) yang terdapat dalam kitab Adiparwa, kitab pertama Mahabharata. Pada bagian ekor sang Garuda terdapat sebuah prasasti.

Kemudian sebagai bagian dari kisah pencarian amerta tersebut di bagian ini terdapat pula tiga patung kura-kura yang melambangkan bumi dan penjelmaan Dewa Wisnu. Bentuk kura-kura ini menyerupai meja dan ada kemungkinan memang didesain sebagai tempat menaruh sesajian. Sebuah piramida yang puncaknya terpotong melambangkan Gunung Mandaragiri yang diambil puncaknya untuk mengaduk-aduk lautan mencari tirta amerta.

Selain candi utama dan patung-patung kura-kura, garuda serta relief-relief, masih ditemukan pula beberapa patung hewan berbentuk celeng (babi hutan) dan gajah berpelana. Pada zaman dahulu para ksatria dan kaum bangsawan berwahana gajah.

Lalu ada pula bangunan berelief tapal kuda dengan dua sosok manusia di dalamnya, di sebelah kira dan kanan yang berhadapan satu sama lain. Ada yang berpendapat bahwa relief ini melambangkan rahim seorang wanita dan sosok sebelah kiri melambangkan kejahatan dan sosok sebelah kanan melambangkan kebajikan. Namun hal ini belum begitu jelas.

Kemudian ada sebuah bangunan kecil di depan candi utama yang disebut candi pewara. Di bagian tengahnya, bangunan ini berlubang dan terdapat patung kecil tanpa kepala. Patung ini oleh beberapa kalangan masih dikeramatkan sebab seringkali diberi sesajian.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Candi_Sukuh

Kamis, 28 November 2013

Setelah anda puas mendaki Gunung Bromo dan memuaskan diri akan keindahan panorama alamnya, kini anda bisa menuju ke obyek wisata lain yang masih satu kota dengan obyek wisata Gunung Bromo. Obyek wisata berikutnya ini adalah obyek wisata air terjun yang memiliki pemandangan yang mengagumkan yaitu Air Terjun Madakaripura. Air Terjun Madakaripura juga masih dalam kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, sama seperti Gunung Bromo. Pemandangan air terjun di sini dijamin akan memuaskan wisata anda sehinggga Air Terjun Madakaripura layak untuk anda jadikan destinasi wisata berikutnya saat anda mengunjungi Probolinggo.
Obyek Wisata Air Terjun Madakaripura
Obyek Wisata Air Terjun Madakaripura
Obyek wisata Air Terjun Madakaripura terletak tidak jauh dari Gunung Bromo. Berada di kaki bukit Pegunungan Tengger tepatnya berada di Desa Sapih, Kabupaten Lombang, Jawa Timur. Jika anda berangkat dari Kota Surabaya, untuk mencapai Air Terjun Madakaripura ini membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam. Lokasi air terjun ini  memang agak tersembunyi sehingga untuk mencapai ke obyek wisata Air Terjun Madakaripura ini memerlukan perjuangan yang keras. Anda harus berjalan melewati bebatuan dan juga mengarungi sungai.
Patung Patih Gajah Mada Air Terjun Madakaripura
Patung Patih Gajah Mada Air Terjun Madakaripura
Jika anda sudah sampai di pintu masuk air terjun, sebuah patung Patih Gajah Mada dalam posisi duduk akan menyambut kedatangan anda. Oleh penduduk setempat, kawasan Air Terjun Madakaripura ini diyakini sebagai tempat meditasi terakhir Patih Gajah Mada pada masa pemerintahan kerajaan Majaphit, sehingga kawasan ini cukup dikeramatkan. Biasanya ada beberapa penduduk yang masih percaya dengan ritual meditasi di sekitar air terjun ini, terutama pada saat malam 1 Muharram.
Perjalanan anda tidak cukup sampai di depan patung Gajah Mada ini, anda masih harus melanjutkan perjalanan lagi untuk mencapai titik Air Terjun Madakaripura. Selama di perjalanan anda akan disuguhi pemandangan alam yang begitu menakjubkan. Pemandangan Air Terjun Madakaripura akan tampak dari kejauhan. Pesona seperti ini memang sungguh tidak bisa digambarkan dengan kata-kata, begitu indah dan menyejukkan hati.
Mendekati titik air terjun, butiran-butiran air terjun akan membasahi tubuh anda, oleh karena itu sebelum sampai di titik Air Terjun Madakaripura disarankan anda untuk membawa jas hujan. Tapi bagi anda yang tidak sempat atau lupa bawa jangan khawatir, di sini juga ada banyak jasa penyewaan payung atau plastik untuk melindungi anda dan barang bawaan dari butiran air terjun yang menerpa.
Menjelang Sore Air Terjun Madakaripura
Menjelang Sore Air Terjun Madakaripura
Begitu anda sampai di depan Air Terjun Madakaripura, amazing, sungguh menakjubkan pemandangan air terjun yang tinggi ini. Air terjun dengan tinggi 200 meter ini diklaim sebagai air terjun tertinggi kedua di Indonesia setelah Air Terjun Sigura-gura di kawasan Danau Toba. Pemandangan air terjun nan megah ini sungguh akan memuaskan dan menyejukkan mata anda.
Ketinggian Air Terjun Madakaripura
Ketinggian Air Terjun Madakaripura
Air Terjun Madakaripura dikelilingi oleh tebing-tebing yang menjulang tinggi. Jika kita memandang ke atas ke sumber air terjun maka tampaklah bahwa air terjun ini berada di sebuah tabung raksasa dengan sisi-sisi tebing tinggi. Cahaya matahari yang menyorot ke air terjun atau ke lumut di dinding tebing akan menjadikan pesona tersendiri Air Terjun Madakaripura, karena kadang dari cahaya matahari ini terbentuk sebuah pemandangan pelangi yang begitu indah.
Di kaki tempat jatuhnya butiran air terjun ini anda akan disuguhi kolam yang cukup lebar yang berwarna kehijauan. Anda bisa menghabiskan waktu berenang di kolam yang tidak terlalu dalam ini. Jangan lupa untuk mengabadikan pesona indah ini dalam sebuah foto ataupun rekaman video agar perjalanan anda untuk sampai ke air terjun tertinggi di Pulau Jawa ini tidak sia-sia.

Sumber : tempatwisataid.com
pantai jimbaran baliPantai jimbaran merupakan sebuah tempat objek wisata yang sangat indah di kota Bali dan lebih tepatnya letak pantai adalah di desa Jimbaran kabupaten Badung, Bali. Karena jaraknya sendiri bisa dikatakan cukup dekat dengan Kota Denpasar yaitu kurang lebih memakan waktu sekitar 30 menit , dan untuk jarak dari bandara Ngurah Rai hanya memakan waktu sekitar 10 menit saja untuk menuju ke pantai ini. Pantai yang satu ini memiliki keindahan yang sangat unik dan luar biasa dimana kita bisa menyaksikan pemandangan sunset. Pantai jimbaran ini juga memiliki jarak yang dekat dengan Pantai kedongan dimana disini merupakan pusat dari pelelangan ikan – ikan.
Berbagai panorama di Bali terkenal akan keindahannya dan salah satunya adalah Pantai jimbaran. Tempat wisata yang satu ini merupakan sebuah tempat yang paling menjadi favorit di Kota Bali dimana disini terdapat pasir putih yang begitu panjang mengikuti sepanjang garis pada pantai dan juga disini ombaknya terlihat begitu tenang sehing tentu akan menambah keindahan suasana yang ada di Pantai Jimbaran. Tidak hanya itu saja karena disini kita juga bisa melihat dari kejauhan ada banyak sekali perahu – perahu miliki para nelayan tradisional yang sedang melakukan kegiatan menangkap ikan. Di pantai ini kita akan menemui banyak sekali turis – turis dari berbagai negara yang berkunjung ke pantai ini baik hanya untuk sekedar berenang, berjemur ataupun menikmati pemandangan alam yang sangat menakjubkan apalagi saat matahari terbenam atau lebih dikenal dengan Sunset.
Bagi pasangan yang menginginkan suasana kencan yang romantis bisa memilih untuk berkunjung ke pantai jimbaran, karena lokasi pantai ini sangat cocok sekali untuk pasangan yang sedang menikmati liburan bersama. Karena pemandangan disini begitu menyejukkan mata tidak salah jika banyak sekali orang ingin datang kembali ke pantai ini dan bahkan rasanya kita tidak ingin meninggalkan lokasi karena sangat menikmati pemandangan sunset yang begitu indah. Disini kita juga bisa melakukan kegiatan parasailling atau bisa juga berselancar dengan hanya mengeluarkan biaya yang cukup murah dan kita sudah bisa bersenang –senang disini.
Setelah kita begitu lama menikmati pemandangan alam tak lengkap rasanya jika tidak menikmati hidangan laut yang disuguhkan disana. Pantai jimbaran itu sendiri tidak hanya terkenal akan panoramanya yang indah namun juga terkenal akan makanannya karena disini merupakan pusat dari makanan laut atau seafood.
Kita bisa melihat di sekitar lokasi pantai terdapat berbagai tempat makan baik itu Cafe, restoran ataupun hotel – hotel yang menawarkan hidangan olahan hasil dari laut yang begitu nikmat untuk disantap sebagai menu makan siang ataupun malam. Menu seafood seperti udang, crab ataupun ikan bakar tentu akan menggoda selera kita untuk menyantap hidangan tersebut, maka dari itu jangan melewatkan kesempatan untuk mencicipi hidangan yang ada di pantai jimbaran ini. kita bisa memilih mulai dari harga yang termurah sampai yang terhamal sesuai dengan keinginan dan soal rasa tentu kita tidak perlu khawatir karena semua menu yang ada di rumah makan di sekitar lokasi pantai memiliki rasa yang sangat enak. Setelah puas menikmati hidangan seafood yang ada di pantai jimbaran saatnya kita beristirahat.
Di sekitar pantai jimbaran ini juga banyak sekali terdapat hotel – hotel ataupun villa untuk anda beristirahat. Kita bisa memilih hotel yang berbintang ataupun yang biasa. Kegiatan liburan akan menjadi menyenangkan dengan moment yang terlupakan ini di Pantai jimbaran.

taman laut bunaken manadoPantai Bunaken. Pernahkan terbersit dalam benak anda jika anda di berikan kemampuan yang menyerupai putrid duyung, dimana bisa menikmati keindahan alam di bawah laut? Begitu lah rasanya jika anda menggunakan peralatan selamanda untuk menikmati keindahan tmaan laut Pantai Bunaken di daerah Manado, Sulawesi Utara. Dimana selalu ditawarkan keindahan dan keragaman varietas tumbuhan dan hewan laut yang akan membuat anda setiap saat berdecak kagum tanpa henti, dengan keajaiban kemagisan sebuah pemandangan alam yang tak tergantikan oleh keindahan buatan manusia apapun. Tapi tahukah anda bahwa keindahan alami ini bisa saja terancam jika semua wisatawan yang datang tidak berlaku baik terhadap alam dan lingkungannya?
Pantai Bunaken yang berada di teluk Manado ini, memrupakan salah satu harta karun terbaik Indonesia,dimana tmaan lautnya adalah tmaan nasional yang wajib di jaga kelestariannya. Berbagai kehidupan dan habitat di dalam laut bisa dinikamati hanya dengan biaya masuk yang tidak mahal, cukup 25.000 per orang, anda suddah bisa menikmati ini, cukup dengan menyewa perahu m otor ke tengah laut, untuk mencapai taman laut yang  dimaksud dalam waktu yang tidak sampai satu jam perjalanan, hanya  40 menit perjalanan dengan perahu motor.  Pantai Bunaken memang sangat eksotis, dengan beragam jenis terumbu karang, yang katanya ada 13 jenis terumbu karang dengan bebatuan laut yang indah, pemandangan yang menarik dengan hamparan karang terjal vertical hingga mencapai  50 meter kebawah permukaan laut.
Untuk anda yang menyukai dunia binatang, dan menyukai mengkoleksi foto dan gambar jenis-jenis ikan, mata anda akan di manjakan dengan lebih dari 90 jenis ikan yang sangat indah, di taman laut Bunaken ini ada beragam jenis ikan kuda, ikan ekor kunind, ikan nila dan lainnya. Bagi anda yang menyukai menyelam, anda bisa lebih dekat dan lebih nyata merasakan kehidupan alam bawah laut pantai Bunakenyang mempesona, jika anda menggunakan peralatan scuba diving anda, maka tempat yang paling menarik yang bisa anda kunjungi adalah adanya 20 buah titik menyelam yang bisa anda kunjungi, dengan beragam biota laut yang sangat menakjubkan yang akan membuat anda tidak berhenti berdecak kagum.
Jangan salah memilih waktu untuk berkunjung ke pantai Bunaken, pastikan adna berangkat di waktu yang tepat, yaitu di antara bulan Mei hingga Agustus, dimana cuaca saat ini sangat cerah, pantai yang terang dan cerah, terhindar dari badai akibat musim hujan, karena masih di dalam musim kemarau, anda akan bebsa menikmati keindahan alam bawah laut tanpa takut akan kondisi cuaca yang kurang mendukung. Dengan biodiversitas yang sangat baik dan tertinggi di dunia, pulai ini menarik begitu banyak para penyelam scuba dari seluruh dunia untuk menikmati keindahannya.
Kedalaman anda menyelam pun akan bervariasi, sesuai dengan 20 titik penyelaman yang anda pilih, bahkan bisa mencapai hingga kedalaman 1.344  meter. Beberpaa titik penyelaman terdapat di pulau Bunaken, dan beberapa lainnya berada di bagian tenggara dan barat pulau Bunaken. Hamparan karang raksasa dan di sebut dinding besar di bawah laut menjadi sumber makanan bagi beragam jenis ikan dan hewan laut lainnya. Pantai Bunaken bukanlah satu-satunya taman laut di Indonesia, tapi merupakan salahsatu harta nasional yang wajib di jaga kelestariannya agar bisa menjadi salah satu pencetus keragaman alam di dunia untuk beribu tahun kedepannya dengan keragaman keindahan makhluk hidup yang dimiliki Pantai Bunaken.

1. Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat


Rinjani memiliki panaroma yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa dan pecinta alam dari mancanegara. Suhu udara rata-rata sekitar 20?C; terendah 12?C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus. Pada Juli, angin masih cukup lemah dan cuaca cukup cerah, sehingga pendakian ke puncak bisa dilakukan kapan saja. 


2. Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur


Taman Nasional Komodo (TN. Komodo) merupakan kawasan yang terdiri dari beberapa pulau dengan perairan lautnya. Pulau-pulau tersebut merupakan habitat satwa komodo (Varanus komodoensis) yaitu reptil purba satu-satunya yang tersisa di bumi. Kondisi alamnya unik, terdapat padang savana yang luas dengan pohon lontarnya (Borassus flabellifer). 


3. Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat


Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di barat pulau Papua di provinsi Papua Barat, tepatnya di bagian kepala burung Papua. Kepulauan ini merupakan tujuan penyelam-penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya.


4.kawah ijen , jawa timur


Kawah Ijen merupakan salah satu gunung berapi atraksi wisata di Indonesia. Kawah Ijen merupakan objek wisata terkenal, yang telah dikenal oleh para wisatawan domestik dan asing karena keindahan alam dan bahari.


5. Carstensz Pyramid, Papua


Indonesia patut berbangga dengan keunikan dan kekayaan alam serta tradisi masayarakatnya. Kali ini, Carstenz Pyramid atau yang bisa disebut dengan puncak jaya, juga berada di Papua. Puncak Carstensz ini merupakan puncak tertinggi di Australia dan Oceania.


6. Gunung Anak Krakatau, Jawa Barat


Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana yang, karena letusan pada tanggal 26-27 Agustus 1883, kemudian sirna. Letusannya sangat dahsyat dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa.


7. Gunung Bromo, Jawa Timur 


Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah obyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.


8. Gunung Kelimutu, Nusa Tenggara Timur


Gunung Kelimutu adalah gunung berapi yang terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT, Indonesia. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo Kecamatan kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu. 


9. Taman Laut Bunaken, Sulawesi Utara



Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut.


10. Danau Toba, Sumatra Utara



Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer (danau vulkanik terbesar di dunia). Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir. Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. 

Sumber : Forum Kompas